BAHAGIA DAN PRODUKTIF SAAT PURNA BAKTI

Silabus Training :
BAHAGIA DAN PRODUKTIF SAAT PURNA BAKTI

LATAR BELAKANG :
Purna bakti bagi seseorang bisa menjadi sesuatu yang menakutkan, tetapi bagi orang lain bisa menjadi sesuatu yang membahagiakan. Perbedaan yang signifikan antara keduanya terletak kepada bagaimana cara berpikir dari masing-masing orang untuk menyingkapi hal tersebut.
Banyak orang yang ”tidak selamat” dalam proses memasuki purna bakti, tetapi disisi lain kita juga akan bertemu dengan purna bakti yang dapat melalui ”masanya” dengan menyenangkan. Hal yang mendasar yang berakibat pada kondisi stress, kecewa dan tidak bahagia dalam melewati masa pensiun, disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
a. Terjadinya perubahan pemanfaatan waktu selama kurang lebih 8 jam. Biasanya mereka bangun pagi, berangkat kerja dan kembali sekitar jam 4 sore. Setelah purna bakti, waktu tersebut benar-benar tidak ada aktivitas, yang secara psikologi akan berakibat pada penurunan daya tahan mental.
b. Terjadinya pola perubahan pendapatan, dimana selama menjadi karyawan terbiasa mendapatkan uang atau pendapatan secara pasti, setelah purna bakti, maka praktis pendapatan tersebut akan berkurang atau bahkan tidak ada, sementara disisi lain terutama untuk usia LANSIA kebutuhan akan dana semakin tinggi seiring dengan menurunnya kondisi kesehatan fisik.
c. Terjadinya pola perubahan sosial, dimana teman bergaul, topik pembicaraan, pola pikir dan pola tindak akan berubah

Kondisi itulah yang akan berakibt pada penyakit ”Post power sindrom”. Sementara disisi lain perusahaan-pun memiliki tanggungjawab yang besar untuk mempersiapkan karyawan untuk secara materil dan mental menghadapi masa purna bakti.
Secara materil perusahaan telah diberi rambu-rambu oleh pemerintah berkenaan dengan pesangon dari setiap pegawai sesuai dengan UU yang berlaku. Bantuan perusahaan berbentuk uang pesangon yang diterima karyawan yang akan memasuki purna bakti kadang-kadang tidak memberikan kelanggengan dalam proses penggunaannya, sering kita lihat banyak para mantan karyawan yang tidak mampu memanfaatkan dana tersebut untuk menopang keberlangsungan ekonomi keluarga, sehingga tidak sedikit kita temui para mantan karyawan tersebut hidup dalam kondisi ”yang memprihatinkan”
Pelatihan ini diarahkan kedalam dua sisi yaitu sisi pertama adalah memberikan gambaran secara makro dan mikro bagaimana memanfaatkan dana pensiun dengan baik sehingga mampu menjaga keberlangsungan ekonomi keluarga. Hal yang tidak bisa kita bantah, bahwa para mantan karyawan terbiasa dengan mental sebagai karyawan dimana Ia hanya memiliki fungsi untuk melakukan aktivitas sesuai dengan SOP, tidak ada tanggungjawab secara langsung akan keberlangsungan perusahaan dan juga tidak ikut menanggung resiko secara langsung. Oleh sebab itu maka dalam proses pelatihan akan diberikan materi berkenan dengan perencanaan bisnis yang sesuai untuk para pensiunan, dengan resiko moderat tetapi mampu menopang kehidupan ekonomi keluarga.
Sisi yang kedua adalah berkenaan dengan kesiapan mental atau mental switching dari status karyawan ke purna bakti. Materi ini berkaitan dengan perubahan mental yang harus disiapkan oleh setiap karyawan yang akan memasuki purna bakti. Materi ini perlu disampaikan karena sering kita temui banyak mantan karyawan yang secara mental tidak bersedia untuk menerima kondisi yang ada, sehingga timbullah post power sindrom

MAKSUD DAN TUJUAN TRAINING :
a. Meningkatkan wawasan pengetahuan dan pemikiran peserta pelatihan dalam proses pemanfaatan dana pensiun sehingga dapat membantu menopang ekonomi keluarga sehari-hari, setelah purna bakti.
b. Meningkatkan wawasan pemahaman peserta dalam bagaimana mengelola mental secara cerdas, sehingga mampu mengisi hari pensiunan dengan kegiatan positif yang berhubungan dengan keagamaan, sosial dan ekonomi.
c. Meningkatkan wawasan peserta pelatihan, akan proses penanganan kesehatan pada usia Lansia terutama berhubungan dengan penjagaan tensi atau tekanan darah, osteoporosis, depresi, Insomia, ansinietas dll
d. Meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan perencanaan bisnis, sehingga mampu mengelola bisnis untuk purna bakti dengan baik dan menghasilkan keuntungan.

METODE TRAINING :
Metode pelatihan yang akan diberikan adalah suatu metode dalam proses pembelajaran orang dewasa, dimana, ceramah hanya merupakan sebagian kecil dari penggunaan metode pembelajaran. Sebagian besar metode pembelajaran akan menggunakan metode :
a. Studi kasus
b. Demonstrasi/kunjungan lapangan
c. Beralih peran
d. Diskusi
e. Sucess story

METODOLOGI PEMBELAJARAN :

Pelatihan di bagi menjadi dua bagian, yaitu di dalam kelas dan di luar kelas. Untuk materi di dalam kelas selama 3 hari dan di luar kelas 2 hari

CAKUPAN MATERI TRAINING :
Untuk mencapai sasaran pelatihan secara optimal, maka materi pelatihan yang akan disamapaikan adalah sebagai berikut :
1. Mental Switching
a. Perubahan pola kehidupan dari karyawan ke purna bakti
b. Perubahan pemanfaatan waktu, kebiasan, komunikasi, relasi, keuangan, kekuasaan, status sosial, dll
c. Bagaimana mempersiapkan mental, supaya sukses dengan perubahan
d. Mengatasi perubahan-perubahan yang ada dengan terapi otak
e. Mengatasi stress, depresi dan kekalutan ketika terjadi perubahan

2. Mengatasi post power sindrom
a. Faktor penyebab timbulnya post power sindrom
b. Mengatasi post power sindrom
c. Mengatasi adrenalin negatif dalam tubuh
d. Menjadi pribadi yang ”handal” dalam masa pensiun
e. Meningkatkan kesehatan emosi, melalui emotional knowledge, emotional acceptance, emotional autenticity, emotional reconciliation, emotional awareness
f. Pola emosi reaktif dan proaktif pada purna karya
g. Membangun sikap positif dan bersyukur

3. Keluarga harmonis berdasar kaidah spiritual
a. Bagaiman peran dan fungsi orang tua
b. Apa hak dan kewjiban istri/suami berdasar ajaran Tuhan
c. Peran dan fungsi sosial sebuah keluarga.
d. Kewajiban sebagai mahluq Tuhan.
e. Komunikasi suami dan istri berdasar kaidaah spritual.

4. Kewirausahaan
a. Perbedaan signifikan antara peran karyawan dan wirausaha
b. Faktor penentu keberhasilan wirausaha
c. Profil wirausaha unggul
d. Bagaimana membangun jiwa wirausaha
e. Bagaimana menghilangkan jiwa ”karyawan”
f. Bagaimana mengukur resiko usaha, memilih usaha untuk purna bakti
g. Kelemahan seorang purna bakti dalam proses pengelolaan usaha, dan kiat apa untuk menghadapinya

5. Membangun inovasi dan motivasi berusaha
a. Mencari energi abadi untuk tetap semangat
b. Menggali motivasi diri
c. Membangun will (kemauan), ability (kemampuan) dan creativity (kreativiats)
d. Tiga tingkatan motivasi hidup
e. Inner motivation, fear inovation dan vision motivatioan
f. Motivasi penunjang wirausaha sukses
g. Dasar-dasar kreativitas dan inovasi
h. Kreativitas dalam bisnis
i. Membangun jiwa kreatif dalam proses penyelarasan usaha

6. KKP (Kualitas Kewirausahaan Pribadi)
a. Pengukuran kualitas kewirausahaan pribadi
b. Memilih bidang usaha yang cocok berdasarkan nilai KKP
c. Bidang usaha yang sebaiknya dimasuki oleh puna bakti dan bidang usaha yang sebaiknya dihindari
d. Test jiwa kewirausahaan
e. Kondisi diri (potensi dan kendala)
f. Penyesuaian jenis usaha dengan KKP masing-masing peserta

7. Kesehatan Usia Lansia
a. Penjagaan tensi darah,
b. Osteoporosis,
c. Asupan makanan untuk usia LANSIA
d. Aspek biologik makro & mikro
e. OA dan RA,
f. Gangguan jiwa usia lansia,
g. Mangatasi Insomnia, Ansietas, Demensia dan Delirium pada usia LANSIA
h. Olah Raga untuk LANSIA

8. Manajemen Usaha kecil
a. Analisis pemilihan jenis usaha (analisis marketing, produksi, bahan baku, pesaing, jangan remehkan hobi )
b. Bagaimana memasarkan produk (manajemen pemasaran)
c. Bagaimana ”melayani” konsumen
d. Hal yang harus diperhatikan ketika berkomunikasi dengan konsumen (verbal dan non verbal)
e. Manajemen kualitas untuk usaha kecil
f. Mencari jaringan usaha
g. Analisis pesaing

9. Manajemen keuangan rumah tangga
a. Mengelola dana pensiun
b. Menghitung biaya sehari-hari
c. Dasar pemilihan investasi
d. Proyeksi kas masuk dan kas keluar
e. Manajemen keuangan rumah tangga yang efisien dan efektif berdasar kondisi yang ada

10. Kunjungan lapangan
Ke tempat usaha yang banyak diminati oleh para peserta training

TEMPAT TRAINING : Kagum Group Hotel Bandung (Golden Flower, Banana Inn, Serela, Gino Feruci), Amaroossa Hotel, Noor Hotel, Grand Setiabudi Hotel, dll

DURASI TRAINING : 5 hari

WAKTU TRAINING :

Januari 2025Februari 2025Maret 2025April 2025
6 - 10 Januari 20253 - 7 Februari 20253 - 7 Maret 20257 - 11 April 2025
13 - 17 Januari 202510 - 14 Februari 202510 - 14 Maret 202514 - 18 April 2025
20 - 24 Januari 202517 - 21 Februari 202517 - 21 Maret 202521 - 25 April 2025
27 - 31 Januari 202524 - 28 Februari 2025 28 Apr - 3 Mei 2025
    
Mei 2025Juni 2025Juli 2025Agustus 2025
5 - 9 Mei 20252 - 6 Juni 20251 - 5 Juli 20254 - 8 Agustus 2025
12 - 16 Mei 20259 - 13 Juni 20257 - 11 Juli 202511 - 15 Agustus 2025
19 - 23 Mei 202516 - 20 Juni 202514 - 18 Juli 202518 - 22 Agustus 2025
26 - 30 Mei 202523 - 27 Juni 202521 - 25 Juli 202525 - 29 Agustus 2025
  28 Juli - 1 Agus 2025 
    
September 2025Oktober 2025November 2025Desember 2025
1 - 5 September 20256 - 10 Oktober 20253 - 7 November 20251 - 5 Desember 2025
8 - 12 September 202513 - 17 Oktober 202510 - 14 November 20258 - 12 Desember 2025
15 - 19 September 202520 - 24 Oktober 202517 - 21 November 202515 - 19 Desember 2025
22 - 26 September 202527 - 31 Oktober 202524 - 28 November 202522 - 26 Desember 2025
29 Sep - 3 Okt 2025   

HARGA INVESTASI/PESERTA :
1. Rp. 9.750.000/peserta (bayar penuh) atau
2. Rp. 9.500.000/peserta (early bird, yang membayar 1 minggu sebelum training) atau
3. Rp. 9.250.000/peserta (peserta bergroup yang terdiri dari 3 peserta atau lebih dari 1 perusahaan yang sama)

FASILITAS UNTUK PESERTA :
1. Training Module
2. Flash Disk contains training material
3. Certificate
4. Stationeries: NoteBook and Ballpoint
5. T-Shirt
6. Backpack
7. Training Photo
8. Training room with full AC facilities and multimedia
9. Lunch and twice coffeebreak everyday of training
10. Qualified instructor