MENDONGKRAH KINERJA ORGANISASI DENGAN MENGELOLA “PEOPLE EQUITY”

Silabus Training:
MENDONGKRAH KINERJA ORGANISASI
DENGAN MENGELOLA “PEOPLE EQUITY”

LATAR BELAKANG:
People Equity adalah sumber daya manusia sebagai kekayaan organisasi. Konsep ekuitas orang atau manusia “People Equity” diperkenalkan sebagai cara integratif untuk mengukur dan mengelola sumber daya manusia. Ekuitas orang atau People Equity terdiri dari tiga unsur utama:
Pertama, Keselarasan/Kesesuaian(Alignment), sejauh mana sumber daya manusia terkait dengan strategi Organisasional. Sumber daya Manusia di Perusahaan memiliki keselarasan atau kesesuaian dengan strategi bisnis.
Kedua, Kemampuan (Capabilities), yaitu organisasi secara efektif mengembangkan, memberdayakan kemampuan karyawannya (1) sesuai dengan bakat, sesuai dengan informasi kebutuhan customer, dan strategi bisnis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ketiga, Keterlibatan Karyawan (Employee Enggagement). Keterlibatan karyawan adalah sejauh mana karyawan menganjurkan organisasi mereka sebagai tempat yang menarik bagi mereka para karyawan untuk bekerja atau berinvestasi bagi mereka.
Ketiga Faktor People Equity tersebut berfungsi tidak hanya mendorong keseluruhan kinerja karyawan, tetapi juga hasil bisnis lain yang sangat penting, termasuk kepuasan pelanggan, kualitas dan kinerja keuangan. Ketika ada satu komponen dari people equity yang kurang, maka kinerja organisasional menjadi buruk. Misalnya, ada perusahaan mempunyai karyawan yang memiliki ikatan (engaged), tetapi tidak sesuai (misaligned) dengan tujuan organisasi, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi target bisnisnya.
Beberapa Hasil penelitian yang menjustifikasi dan merekomendasikan bahwa penting bagi perusahaan untuk mengelola People Equity jika menginginkan untuk mendongkrah Kinerja organisasi antara lain dilakukan oleh Schiemann (2011) yang mengatakan berdasarkan hasil penelitiannya, organisasi dengan skor People Equity yang tinggi akan memiliki kinerja keuangan dan kualitas kerja dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata perusahaan lain dalam suatu industri. Riset yang lain dilakukan oleh Siebert dan Lingle bekerjasama dengan Quality Progress and American Society for Quality menemukan bahwa People Equity merupakan penggerak penting bagi pelayanan internal diantara lebih dari 12 unit kerja yang melayani pemangku kepentingan internal lainnya. Dengan memiliki people equity yang berkualitas maka akan meningkatkan kinerja organisasional.

TUJUAN TRAINING:
Menerapkan kerangka People Equity terhadap organisasi untuk mendongkrah kinerja organisasi (Produktivitas, kinerja keuangan, loyalitas pelanggan dan retensi karyawan).

CAKUPAN MATERI TRAINING:
1. People equity: Apa dan Mengapa Penting untuk mendongkrah Kinerja Organisasi?
2. Mengukur dan menilai People Equity perusahaan atau lembaga anda.
3. Memahami Pendorong dan Pemicu People Equity.
4. Tindakan-tindakan untuk meningkatkan People Equity.

METODE PEMBELAJARAN TRAINING :
Metode pembelajaran dalam pelatihan ini adalah:
1. Menggunakan metode Experiential Learning. Metode Experiential Learning adalah suatu metode proses belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalamannya secara langsung. Oleh karena itu, metode ini akan bermakna tatkala pembelajar berperan serta dalam melakukan kegiatan. Setelah itu, mereka memandang kritis kegiatan tersebut. Kemudian, mereka mendapatkan pemahaman serta menuangkannya dalam bentuk lisan atau tulisan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, Experiential Learning menggunakan pengalaman sebagai katalisator untuk menolong pembelajar mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembelajaran.
2. Teknik Coaching. “Coaching adalah bentuk komunikasi berbasiskan partnership dengan memberdayakan potensi dan kekuatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan.” Coaching merupakan bentuk “Komunikasi” yang akan menggerakkan coachee dari situasinya sekarang ke situasi yang berbeda. Coaching berorientasi pada “Tindakan” yang perlu terjadi di saat ini dan di masa depan untuk mencapai “TUJUAN”.

VENUE : Yogyakarta (Ibis Styles Hotel/ Ibis Malioboro Hotel/ Jambuluwuk Hotel/ Cavinton Hotel/ Grand Zuri Hotel, dll)

TRAINING DURATION : 3 days

TRAINING TIME :

Januari 2025Februari 2025Maret 2025April 2025
2 - 4 Januari 20253 - 5 Februari 20253 - 5 Maret 20257 - 9 April 2025
6 - 8 Januari 202510 - 12 Februari 202510 - 12 Maret 202514 - 16 April 2025
13 - 15 Januari 202517 - 19 Februari 202517 - 19 Maret 202521 - 23 April 2025
20 - 22 Januari 202524 - 26 Februari 2025 28 - 30 April 2025
27 - 29 Januari 2025   
    
Mei 2025Juni 2025Juli 2025Agustus 2025
5 - 7 Mei 20252 - 4 Juni 20251 - 3 Juli 20254 - 6 Agustus 2025
12 - 14 Mei 20259 - 11 Juni 20257 - 9 Juli 202511 - 13 Agustus 2025
19 - 21 Mei 202516 - 18 Juni 202514 - 16 Juli 202518 - 20 Agustus 2025
26 - 28 Mei 202523 - 25 Juni 202521 - 23 Juli 202525 - 27 Agustus 2025
  28 - 30 Juli 2025 
    
September 2025Oktober 2025November 2025Desember 2025
1 - 3 September 20256 - 8 Oktober 20253 - 5 November 20251 - 3 Desember 2025
8 - 10 September 202513 - 15 Oktober 202510 - 12 November 20258 - 10 Desember 2025
15 - 17 September 202520 - 22 Oktober 202517 - 19 November 202515 - 17 Desember 2025
22 - 24 September 202527 - 29 Oktober 202524 - 26 November 202522 - 24 Desember 2025
29 Sep - 1 Okt 2025  29 - 31 Desember 2025

INVESTMENT/ PERSON :
1. Rp. 6.500.000/person (full fare) or
2. Rp. 6.250.000/person (early bird, payment 1 week before training) or
3. Rp. 5.950.000/person (if there are 3 persons or more from the same company)

FACILITIES FOR PARTICIPANTS :
1. Training Module
2. Flash Disk contains training material
3. Certificate
4. Stationeries: NoteBook and Ballpoint
5. T-Shirt
6. Backpack
7. Training Photo
8. Training room with Full AC facilities and multimedia
9. Lunch and twice coffeebreak every day of training
10. Qualified Instructor