PENGEMBANGAN PRODUK LAYAK MINIMAL

Training Syllabus:
PENGEMBANGAN PRODUK LAYAK MINIMAL

PENDAHULUAN
Training Pengembangan Produk Layak Minimal adalah kelanjutan dari training Membuat Model Customer Development (MCD) atau Training Model Pengembangan Pelanggan. Fokus training bertujuan agar UKM memproses pengembangan produk yang secara aktif melibatkan customer bahkan sebelum produk jadi. UKM mampu mengembangkan Produk Layak Minimal atau MVP (Minimal Viable Product/) yang merupakan versi lebih sederhana dari prototype.

CAKUPAN MATERI TRAINING:
Jaman modern seperti sekarang ini membuat pasar barang dan jasa dibanjiri oleh banyak produk baik barang maupun jasa. Untuk bisa tampil beda produsen dituntut untuk dapat kreatif agar mampu menciptakan sesuatu yang baru untuk ditawarkan kepada para konsumen. Produk baru yang diterima pasar alias laku dijual dapat memberi nilai plus pada perusahaan atau bahkan bisa memimpin pasar pada segmen tertentu.
1. Pencarian Ide Produk
Ide bisa dicari namun terkadang datang dengan sendirinya tanpa diharapkan. Banyak perusahaan yang memiliki bagian atau divisi riset maupun menggunakan jasa pihak luar untuk mencarikan ide segar dan brilian bagi perusahaan. Ide yang dihasilkan haruslah sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuan perusahaan. Ide pun bisa datang dari konsumen yang biasa mengkonsumsi produk perusahaan maupun produk produsen lain yang serupa. Ide pun bisa dicuri dari produsen lain yang berkompetisi dengan kita. Ide memang mahal, kerena tidak sedikit perusahaan yang berani membayat mahal sebuah inovasi baru yang mampu menciptakan keuntungan besar bagi perusahaan.
2. Menyaring Ide Produk
Apabila ide yang didapat banyak jumlahnya maka sebaiknya dilakukan pemilihan ide yang sekiranya patut untuk maju ke langkah selanjutnya. Sesuaikanlah dengan kondisi dan tujuan perusahaan. Ide yang sulit untuk diwujudkan karena dirasa tidak memiliki sumber daya yang dibutuhkan sebaiknya tidak diteruskan demi kebaikan perusahaan.
3. Analisis Bisnis
Perusahaan melakukan berbagai perkiraan estimasi pada produk tersebut mulai dari berapa kira-kira biaya investasi yang dibutuhkan, seberapa besar potensi pasarnya, seberapa besar tingkat penjualannya, dan seberapa banyak laba atau keuntungan yang mungkin diraih perusahaan. Semua itu sebaiknya dilakukan secara ilmiah dan tidak hanya dengan kira-kira saja.
4. Pengembangan Produk
Ide yang layak untuk maju ke tahap selanjutnya dibuatkan prototip atau model produk untuk dilakukan uji kelayakan bisnis. Produk diuji coba secara internal baik dilakukan sendiri maupun dilakukan oleh pihak luar perusahaan yang kompeten di bidangnya. Dari contoh produk yang dibuat, jika ada yang dirasa buruk produknya atau akan mengalami kendala produksi di masa depan sebaiknya tidak dilanjutkan atau dilakukan perbaikan dengan kembali ke tahap-tahap sebelumnya untuk diperbaiki.
5. Uji Coba Pemasaran
Produk yang telah lulus uji model prototipe, selanjutnya dilakukan pengujian pemasaran dengan memilih beberapa sampel pasar yang kurang lebih mewakili kondisi segmen pasar yang akan dituju oleh produk perusahaan. Lihat bagaimana reaksi pasar terhadap produk baru tersebut. Jika hasilnya ternyata positif maka produk tersebut layak untuk lanjutkan ke tahap berikutnya. Sebaliknya apabila ternyata negatif atau mendapat respon yang buruk dari target pasat terbatas maka sebaiknya dilakukan evaluasi kembali atau menggugurkan produk. Baik hasil positif dan negatif sebaiknya dipelajari kelebihan dan kekurangan agar hasil di pasar yang sesungguhnya dapat dimaksimalkan.
6. Komersialisasi Produk Baru
Tahap yang terakhir dari rangkaian pengembangan produk baru layak minimal adalah menawarkannya kepada seluruh pasar yang dituju. Produk baru tersebut sebaiknya terus dilakukan monitoring dan dilakukan berbagai evaluasi dari yang ada di lapangan dan perbaikan baik pada produk, target konsumen, harga, promosi, dan lain sebagainya sehingga mampu memaksimalisasi keuntungan yang diperoleh

VENUE : Yogyakarta (Ibis Styles Hotel/ Ibis Malioboro Hotel/ Jambuluwuk Hotel/ Cavinton Hotel/ Grand Zuri Hotel, dll)

TRAINING DURATION : 2 days

TRAINING TIME :

Januari 2025Februari 2025Maret 2025April 2025
2 - 3 Januari 20253 - 4 Februari 20253 - 4 Maret 20257 - 8 April 2025
6 - 7 Januari 202510 - 11 Februari 202510 - 11 Maret 202514 - 15 April 2025
13 - 14 Januari 202517 - 18 Februari 202517 - 18 Maret 202521 - 22 April 2025
20 - 21 Januari 202524 - 25 Februari 2025 28 - 29 April 2025
27 - 28 Januari 2025   
    
Mei 2025Juni 2025Juli 2025Agustus 2025
2 - 3 Mei 20252 - 3 Juni 20251 - 2 Juli 20251 - 2 Agustus 2025
5 - 6 Mei 20259 - 10 Juni 20257 - 8 Juli 20254 - 5 Agustus 2025
12 - 13 Mei 202516 - 17 Juni 202514 - 15 Juli 202511 - 12 Agustus 2025
19 - 20 Mei 202523 - 24 Juni 202521 - 22 Juli 202518 - 19 Agustus 2025
26 - 27 Mei 2025 28 - 29 Juli 202525 - 26 Agustus 2025
    
September 2025Oktober 2025November 2025Desember 2025
1 - 2 September 20251 - 2 Oktober 20253 - 4 November 20251 - 2 Desember 2025
8 - 9 September 20256 - 7 Oktober 202510 - 11 November 20258 - 9 Desember 2025
15 - 16 September 202513 - 14 Oktober 202517 - 18 November 202515 - 16 Desember 2025
22 - 23 September 202520 - 21 Oktober 202524 - 25 November 202522 - 23 Desember 2025
29 - 30 September 202527 - 28 Oktober 2025 29 - 30 Desember 2025

INVESTMENT PRICE/PERSON :
1. Rp. 4.950.000/person (full fare) or
2. Rp. 4.750.000/person (early bird, payment 1 week before training) or
3. Rp. 4.500.000/person (if there are 3 persons or more from the same company)

FACILITIES FOR PARTICIPANTS:
1. Training Module
2. Flash Disk contains training material
3. Certificate
4. Stationeries: NoteBook and Ballpoint
5. T-Shirt
6. Backpack
7. Training Photo
8. Training room with Full AC facilities and multimedia
9. Lunch and twice coffeebreak every day of training
10. Qualified Instructor